Mewaspadai Jebakan Istidraj”


Pewarta kandar kumpe

Kuala Tungkal-Media Harian Pagi Jambi. Com-Kamis 25 April 2024-Sebagaimana banyak kita saksikan bahwa tidak sedikit orang kafir dan munafiq yang hidupnya sukses. Harta melimpah dan bisnis lancar. Tak beda juga, orang yang ngaku beragama Islam yang lalai beribadah, suka maksiat tapi justru harta berlimpah. Jabatan moncer, anak-anak sukses, bisnis lancar, zalim lagi, tapi mereka tidak sadar bahwa harta,jabatan dan anak itu pemberian Allah swt.

Itulah yang disebut dengan jebakan _istidraj_, sebagaimana yang disebutkan Rasulullah saw dalam hadits berikut :

إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ

“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah _istidraj_ (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.”
(HR. Bukhari Muslim)

Jadi _Istidraj_ itu adalah merupakan bentuk jebakan nikmat dari Allah SWT yang diberikan kepada seseorang yang sering melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan.

_Istidraj_ dapat terjadi dalam berbagai bentuk kenikmatan, seperti harta, kekuasaan, dan kedudukan.
Kita renungkan firman Allah swt dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 182 dan 183 yang berbunyi:

وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِّنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُوْنَ، وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ

“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.”

Untuk itu, waspadalah dengan jebakan _istidraj_ ini. Terkait hal ini Allah swt telah memberikan ultimatum dalam firman-Nya :

فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am: 44)

*Kontra Sunnah Rasul*
Kita saksikan bersama nampaknya tidak sedikit saudara-saudara kita yang berhasil mendapatkan jabatan dan harta melimpah tapi dengan jalan haram. Padahal harta haram itu menambah beban siksa api neraka.

Didalam Islam memang tidak ada larangan untuk mendapatkan harta yang banyak karena memang itu karakter manusia pada umumnya tapi harus dengan jalan yang benar serta harta itu diinfaqkan sesuai perintah Allah swt (Q.S.Al-Munafiqun : 10).

Kita harus saling ingat-mengingatkan, bahwa nanti di Hari-Penghitungan amal di Hari Kiamat pasti semua amal termasuk harta yang kita miliki akan ‘dihisab’ baik yang didapatkan secara halal maupun secara haram. Semakin banyak harta yang kita miliki dan semakin tinggi jabatan yang kita sandang, akan semakin rumit dan lama waktu hisabnya.

Karena itu, dalam satu riwayat haditsnya Rasulullah saw memohon kepada Allah swt untuk hidup dalam kemiskinan dan dikumpulkan ‘di yaumul mahsyar’ bersama orang-orang miskin. Ini doanya ;

سنن الترمذى – (ج 9 / ص 162)
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « اللَّهُمَّ أَحْيِنِى مِسْكِينًا وَأَمِتْنِى مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِى فِى زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Dari Anas ra bahwa Rasulullah saw berdo’a. “ Ya Allah hidupkan aku dalam keadaan miskin dan matikan aku dalam kemiskinan dan golongkanlah aku bersama orang-orang miskin di hari kiamat”.(Hr. Tirmizi)

Rasulullah saw itu kalau mau kaya sangat bisa. Seandainya beliau minta kepada Allah agar gunung uhud dijadikan emas pasti akan dikabulkan. Tetapi ternyata beliau tidak ingin kemewahan tersebut. Hidup sangat sederhana sekali menjadi pilihannya. Itulah cerminan dari do’a yang beliau lantunkan. Do’a ngeri-ngeri sedap.

Ngerinya, mosok hidup sekali miskin papa tak punya apa-apa. Sedapnya seperti sabda beliau tentang keutamaan orang miskin :

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُؤْمِنِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ الأَغْنِيَاءِ بِنِصْفِ يَوْمٍ خَمْسِمِائَةِ عَامٍ
“Orang beriman yang miskin akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari yang sama dengan 500 tahun.” (HR. Ibnu Majah no. 4122 dan Tirmidzi no. 2353. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan.

_Wallahua’lam bishawab_
Kuala Tungkal, 25 April 2024
Abd.Mukti
Pemerhati Kehidupan Beragama.

Berita Terkait

Top